Surat At-Taubah merupakan satu-satunya surat yang tidak diawali dengan bacaan basmalah, sementara surat Al Qur'an lainnya memakai bacaan basmalah. seorang muslim ketika menawai bacaannya dengan bismillahirrahmaanirrahiim, dari membaca huruf 'ba', akan merasakan adanya garis pemisah diantara kondisi sebelumnya dengan kondisi baru. Ia merasa berada dialam yang baru untuk meninggalkan dunia. Dengan hatinya ia menghadap untuk mendengarkan firman tuhannya serta hidup beserta namanya yang mulia (Ar- Rahman dan Ar-Rahim)
Adapun sebab tidak disebutkannya kalimat basmalah diawal surat
At-Taubah, berdasarkan pendapat mayoritas Ulama, adalah karena surat ini
berbicara tentang orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Mereka
diharamkan dari kalimat basmalah dan makna kasih sayang yang terdapat
didalamnya. Pada ayat pertama Allah swt. berfirman,
"(Inilah pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang ditujukan) kepada orang-orang musyrik." (QS At-Taubah: 1)
Surat At-Taubah juga memiliki nama-nama yang lain, yaitu Al-Fadhihah (yang menelanjangi kejelekan) karena isinya menjelekkan sikap orang-orang munafik. Didalamnya terdapat 55 sifat orang munafik yang pernah mereka tunjukkan dimasa Nabi saw. Dinamakan dengan surat Al-Kasyafah (Penyingkap) karena ia menyingkap aib orang-orang kafir dan orang-orang yang enggan memberikan pembelaan terhadap islam. Dinamakan dengan As-Saif (Pedang) karena mayoritas ayat -ayatnya berisi panggilan berjihad, anjuran untuk pergi berperang dan peringatan keras bagi orang yang tidak ikut atau enggan (berpaling) dari peperangan. Dengan demikian, ia merupakan surat yang sangat keras.