Semangat mengawali lembaran hidup lebih baik selalu hadir di setiap pagi. Alam dan ciptaanNya menyambut datangnya pagi dengan senyum mesra. Mulai dari matahari, angin, air, tumbuhan dan hewan, semua seakan menyapa pagi dengan penuh sukacita dan gembira. Subhanallah, begitu indah, berkah dan bermanfaat suasana pagi hari. Maka sungguh merugi jika kita ketinggalan atau bahkan dengan sengaja melewatkan suasana pagi. Selain itu, secara khusus idola kita, nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan keberkahan hambanya diwaktu pagi. Beliau bersabda “ Ya Allah berkahilah umatku diwaktu paginya”.
Suara kicauan burung yang merdu di pagi hari membuat suasana semakin syahdu dan segar. Indahnya jagat alam raya ciptaan Allah SWT, menjadi semakin lengkap dengan diciptakannya hewan yang satu ini. Ada hal yang menarik dan luar biasa jika kita sekalian amati dengan seksama perilaku burung, terutama di pagi hari yang indah dan penuh berkah. Kebiasaan burung yang akan petik pelajaran dan hikmahnya.
Salah satunya adalah mereka tidak pernah terlambat bangun. Meraka konsisten dan tepat waktu bangun di setiap pagi. Kemudian mereka berangkat dengan semangat mencari makanan. Bayangkan jika mereka terlambat bangun, maka bisa ditinggal oleh kawanannya mencari makanan. Terkecuali burung peliharaan atau burung dalam sangkar, ini beda pembahasan. Mereka tidak bermalas-malasan atau menunda-nunda keberangkatan. Mereka berusaha, bersegera dan tidak mengeluh atau berputus asa. Mereka berangkat dengan lapar di pagi hari dan pulang di waktu sore dalam keadaan kenyang. Mereka bertawakkal dengan sepenuh jiwa dan raga. Pun mereka tidak rakus/serakah dengan menumpuk dan menyimpan makanan hasil mereka bersusah payah. Mereka yakin akan rizkinya tidak akan kemana, esok dan hari seterusnya bukan masalah buat mereka.
Contoh berikut mungkin cocok dengan hikmah dan berkah dari kebiasaan burung tersebut di atas. Yang pertama tentang sebuah survei dan hasil pengamatan (survei ini real seperti diceritakan seorang ustadz pada saat kajian). Survei ini dilakukan untuk mengamati desa mana dalam satu kecamatan yang jamaah sholat shubuhnya paling banyak. Tersebutlah desa A dan desa B, desa A dan desa B ini jamaah sholat shubuhnya selalu lebih banyak dibanding dengan desa-desa lainnya. Mari kita lihat kondisi penduduknya. Subhanallah, di desa A mayoritas penduduknya mempunyai tingkat kemakmuran yang cukup baik. Banyak diantaranya yang menjadi/mempunyai toko emas, banyak yang mempunyai tanah. Banyak yang menjadi usahawan sukses. Kemudian di desa B tidak kalah luar biasanya. Setiap tahun tidak kurang 25 orang berangkat haji. Mayoritas pemudanya berpendidikan tinggi dan tingkat kemamkuran yang baik pula para penduduknya.
Contoh lain adalah anak-anak dari para pedagang yang bangunnya pagi-pagi buta, rata-rata mempunyai keunggulan dalam kesuksesan. Mereka seolah sudah terbiasa bangun sedini mungkin dan segera beraktifitas. Seolah tak mau kalah dengan waktu, setiap hari mereka bergelut dengan pagi yang penuh berkah. Mengejar rezeki yang sudah digariskanNya. Menjemput tawakkal kepadaNya dengan gegap gempita diwaktu pagi yang buta. Barangkali karena berkah pagi itulah kepada keturunannya diberikan kemampuan dan kelebihan yang lain dari biasanya.
Dua contoh di atas sudah cukup menggambarkan bagaimana berkah pagi diberikan kepada mereka yang memanfaatkannya. Laksana burung yang tawakkal dan istiqomah menjemput rizkiNya. Allah berkahi setiap hambaNya yang di setiap paginya sudah beramal dan berusaha. Allah permudah langkah dan Lalu bagaimana dengan kita? Apakah masih akan bermalas-malasan, masih akan berleha-leha, masih akan terlena dan merelakan waktu pagi berlalu begitu saja. Semoga tidak.
Semoga ini menjadi inspirasi bagi keluarga kita, untuk menjadikan pagi di setiap hari semakin penuh makna. Menjadikan pagi hari sebenar-benar penyemangat dan penggembleng hidup yang hakiki. Menjadikan pagi yang indah penuh berkah dengan karya hidup serta teladan yang indah. Menyambut pagi yang segar penuh dengan semangat yang menggelegar.
Imam Nawawi dalam Kitab Riyadhus Shalihin bab ke 7 hadis ke 79. “Dari Umar R.A. Katanya: “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Andaikata engkau sekalian itu suka bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, sesungguhnya Dia akan memberi rezeki padamu sekalian sebagaimana Dia memberi rezeki burung. Pagi-pagi burung-burung berperut kosong dan sore-sore kembali dengan perut berisi.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi. Semoga bermanfaat dan barakallah. [Syahrul Maftuhin]
Sumber : http://kisahikmah.com/